Selasa, 04 Agustus 2009

FLU BABI / SWINE FLU ( H1N1 )

Apakah yang dimaksud dengan Flu babi? Flu babi adalah grup dari virus influenza yang dapat menyebabkan flu pada babi. Dimana virus yang menyebabkan wabah flu pada manusia ini berasal dari strain virus Influenza A type H1N1. Secara genetik virus ini juga ditemukan sebagai bagian dari flu manusia, atau juga flu burung. Kasus flu pada manusia ditemukan di United States, Mexico dan Canada.


Gejala

Gejala awalnya sama dengan flu biasa, yaitu batuk, demam, tenggorokan sakit, sakit kepala, pilek, kelelahan secara umum dan nyeri otot. Muntah dan diare dapat terjadi. Pada kasus yang berat, perkembangan penyakit berlangsung cepat (dalam tempo 5 hari) menjadi gejala seperti pneumonia (nafas pendek dan sulit). Virus ini dapat menyebabkan gejala yang berat, walaupun masih sulit menjelaskannya. Kebanyakan kasus di AS adalah ringan dan tidak menjadi fatal. Sebaliknya di Mexico gejalanya berat dan menjadi fatal. Hal yang belum bisa dijelaskan terutama pada kelompok muda. Nampaknya penyebaran antar manusia melalui material pernafasan (droplets) yang infesious, yang dihasilkan pada waktu batuk, bersin atau berbicara.


Obat AntiVirus

Obat anti virus yang digunakan untuk flu burung dapat digunakan mencegah virus flu babi. Ada 4 (empat) macam obat anti virus yang disetujui di United States (oseltamivir, zanamivir, amantadine dan rimantadine). Virus influenza A (H1N1) yang menyebabkan flu babi yang terdetyeksi di America dan Mexico ternyata resistan terhadap amantadine dan rimantadine. Tes di laboratorium membuktikan bahwa mereka sensitif (susceptible) terhadap oseltamivir dan zanamivir.


Vaksin

Walaupun vaksin influenza yang biasa tidak efektif terhadap strain virus flu babi, namun dipertimbangkan tetap memberikan vaksin sebagai upaya pencegahan terjadinya flu babi.


UPAYA PENCEGAHAN

Dengan menerapkan higiene yang baik (personal hygiene). Tindakan keseharian berupa :

Ø Tutup mulut dan hidung bila bersin atau batuk dengan tisu. Dan buang tisu tersebut ketempat sampah setelah digunakan.

Ø Mencuci tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun dan air khususnya setelah batuk atau bersin. Pembersih berbahan dasar alkohol juga dapat digunakan.

Ø Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. Karena virus dan kuman dapat menyebar dengan kebiasaan tersebut.

Ø Hindari kontak dengan orang yang sakit. Perjalanan antar negara. WHO menyarankan untuk tidak menutup perbatasan antar negara serta tidak perlu membatasi perjalanan antar negara. Disarankan bagi yang menderita sakit Sangat sedikit yang diketahui tentang manfaat memakai masker untuk membantu mengendalikan penyebaran flu. Kapan pun dimungkinkan, daripada mengandalkan masker, usahakan tidak berdekatan atau menghindar dari kerumunan atau tempat yang padat manusia – khususnya apabila flu babi telah dinyatakan sebagai status pandemi.

Ø Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa flu babi dapat ditularkan melalui makanan. Makan daging babi yang ditangani sebagaimana mestinya dan dimasak hingga suhu 70 derajat – aman. Apabila Anda mengalami gejala serupa influenza, segera hubungi dokter Anda dan istirahat di rumah, jangan pergi ke kantor ataupun tempat-tempat umum.


TINDAKAN PEMERINTAH

Walaupun terlalu dini, WHO mengatakan bahwa flu babi berpotensi menjadi pandemi dan menaikan tingkat kewaspadaan dari tingkat 3 menjadi tingkat 4. Walaupun fatalitas flu babi (16% fatal) jauh lebih rendah dibandingkan flu burung (80% fatal) dan virus penyebab flu babi di daerah tropis seperti di Indonesia adalah rendah, namun Departemen Kesehatan tetap melakukan monitoring atas kasus kejadian ini melalu surveilans kesehatan. Lima belas rumah sakit seIndonesia di tunjuk oleh pemerintah melalui Departemen Kesehatan untuk melaporkan kasus kejadian di wilayah masing-masing. untuk menunda perjalanan antar negara. Dan penderita segera berobat. Bagi pekerja yang melakukan perjalanan kedaerah yang dilaporkan berkembangnya virus dimaksud, atau kontak dengan orang yang datang dari wilayah tersebut, diharapkan untuk memperhatikan gejala yang timbul. Bila positif, segera berobat. Pemerintah Indonesia menetapkan delapan langkah antisipasi menghadapi flu babi yang mematikan. Langkah antisipasi yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Depkes RI tersebut bertujuan demi mencegah menyusupnya virus H1N1 ke Indonesia. Delapan langkah tersebut, antara lain :

1. Mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh di 10 bandara internasional. Deteksi ditujukan pada penumpang yang baru datang dari perjalanan luar negeri, khususnya Singapura, Amerika Utara, Meksiko dan Selandia Baru.

2. Kepada warga yang hendak bepergian ke luar negeri, diberikan panduan prosedur menghindari dari kemungkinan tertular flu babi.

3. Melakukan pemantauan penyakit influenza di 100 titik dan 15 RS se-Indonesia.

4. Revitalisasi 100 RS rujukan flu burung dan pelatihan ulang kepada tenaga medis yang ada.

5. Penelitian virus H1N1 di semua laboratorium yang sebelumnya didesain untuk meneliti virus H1N5 (flu burung).

6. Simulasi penanggulangan endemik influenza secara luas. Sejauh ini simulasi sudah digelar di Bali dan Makassar.

7. Pengadaan obat tamiflu yang dilaporkan mampu menanggulangi virus H1N1. Tamiflu adalah obat yang dibuat untuk penanggulangan flu burung. Penyebaran informasi secara masif pada masyarakat mengenai tata cara mengenali dan menghindari flu babi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar